Berhati-hatilah saat mencampur dua jenis makanan berbeda. Sebab,
percampuran dua jenis makanan yang kurang tepat dapat mengakibatkan
reaksi buruk pada tubuh kita. Demikian disampaikan Li Hongyan, ahli gizi
senior dari Shanghai Tongmai Food Co.Ltd.
Selain dapat
mengganggu penyerapan zat-zat penting dalam makanan, lanjut Li Hongyan
seperti termuat dalam portal resmi pemerintah Cina (china.org.cn),
percampuran makanan yang kurang tepat dapat menimbulkan diare. Jadi,
apa yang harus kita hindari dalam mencampur makanan?
Ahli gizi
Binar Panunggal, S.Gz, MPH yang dimintai konfirmasi mengungkapkan, pada
umumnya tidak ada masalah mencampur bahan makanan satu dengan lainnya.
Namun diakui, ada bahan makanan tertentu yang memang tidak
direkomendasikan digabung (atau dikonsumsi berdekatan) dengan bahan
makanan lainnya, yaitu:
- Jangan mencampur susu atau makanan sumber kalsium lainnya dengan sayur bayam.
“Zat
yang terdapat dalam bayam, yaitu asam oksalat, dapat menghambat
penyerapan kalsium,” ujar Binar yang aktif di organisasi Ikatan Sarjana
Gizi Indonesia (ISAGI).
- Jangan minum teh setelah mengonsumsi sayur bayam.
“Makan
bayam lalu minum teh memang tidak dianjurkan. Sebab, di dalam teh
terdapat zat yang menghambat penyerapan zat besi,” jelasnya.
-Jangan minum kopi usai makan sayur. Sebab penyerapan zat besi juga akan terhambat akibat kopi.
Bagaimana
dengan adanya asumsi bahwa bayam dan tahu tidak boleh dicampur? Binar
memastikan tidak ada masalah dengan pencampuran dua makanan itu.
“Tahu
dan bayam, berarti masing-masing mengandung protein dan zat besi.
Protein dan asam besi tidak saling menghambat absorbsi (penyerapan).
Hanya saja, bayam mengandung asam oksalat yang dapat menghambat
penyerapan kalsium,” jelasnya.
Lebih lanjut Binar memaparkan,
dalam mengolah makanan, yang penting diperhatikan justru bagaimana
perlakuan terhadap bahan makanan sebelum memasaknya. Selain itu,
perhatikan keamanan saat melakukan proses pengolahan makanan.
Perihal perlakuan terhadap makanan, ia mencontohkan,”Apakah bahan makanan tadi dicuci sebelum dimasak atau tidak?”
Makanan
yang aman untuk tubuh kita sebaiknya dimasak sebelum dikonsumsi. Namun,
bila proses pengolahannya tidak benar, zat gizi tidak dapat terserap
secara sempurna.
“Sebagai contoh, kalau kita bikin sop dan
wortelnya masih keras, begitu masuk ke dalam tubuh, vitamin A yang
terdapat dalam wortel tidak bisa terserap secara maksimal,” tandasnya.
Sebaliknya,
bila proses memasaknya terlalu lama, beberapa zat penting seperti
vitamin A dan C akan rusak. Inilah yang dimaksud dengan perlakukan
terhadap bahan makanan serta cara memprosesnya.
No comments:
Post a Comment