Serangan jantung kini mulai
sering menyerang di usia muda. Presenter Ricky Johannes, contohnya. Pria
kelahiran 25 September 1967 ini tampak masih sehat dan enerjik, namun
ia meninggal karena serangan jantung mendadak hari Jumat (22/3) lalu.
Wajar
jika orang dengan kondisi yang "tampaknya sehat" tetap bisa terkena
serangan jantung. Sebab, seperti dituturkan ahli jantung Muhammad
Munawar MD, PhD, serangan jantung merupakan situasi ketika salah satu
cabang pembuluh darah koroner tersumbat tiba-tiba. “Sebagian besar
pasien didahului proses penyempitan yang berlangsung sedikit demi
sedikit, bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun,” ujarnya.
Akibat
penyempitan perlahan itu, kata anggota Tim Medik Presiden tersebut,
penderita tidak merasakannya. Pada beberapa pasien, dinding penyempitan
menjadi mudah retak (disebut juga rupture plaque), sehingga terjadi
gumpalan darah yang menyumbat secara tiba-tiba. “Inilah serangan jantung
(mendadak) itu,” ungkapnya.
Ketua Komite Medik pada RS Jantung
Binawaluya, Jakarta, ini memaparkan bahwa dari data statistik, penyakit
jantung koroner sebagian besar terjadi pada pria berusia di atas 40
tahun. Sedangkan pada wanita, di atas usia 50 tahun.
Kendati
demikian, bukan tidak mungkin terjadi pada usia lebih muda. Maklum,
penyebab umumnya adalah kolesterol tinggi, merokok, hipertensi, diabetes
mellitus, kegemukan, serta kurang olah raga.
Karena itu, Wakil
Ketua Masyarakat Jantung Asia Pasifik ini mengingatkan, yang terpenting
adalah pencegahan dini. Mulailah dengan mengecek apakah ada diabetes
atau mengidap kadar kolesterol tinggi. Ini bisa dilakukan dengan
pemeriksaan darah.
Setelah itu, coba cek kemungkinan adanya
penyempitan pada pembuluh darah koroner. Cukup dengan cara sederhana
seperti melihat faktor keturunan atau melalui uji latih jantung dengan
beban (treadmill test). Jika mau tes dengan teknologi tinggi, bisa saja
lewat MSCT (multi slice computed tomography) dan scan nuklir.
“Tetapi
harus dipertimbangkan manfaat dan biayanya,” kata ahli yang
menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Indonesia itu.
Tanda
serangan jantung yang harus diperhatikan adalah sakit pada dada yang
menjalar ke tangan, punggung, perut, kadang-kadang leher. Bisa juga ada
rasa berat atau panas di dada, serta sesak napas.
Bila kondisi
itu terjadi lebih dari setengah jam, dosen senior di Universitas
Indonesia ini menyatakan, patut dicurigai adanya serangan jantung.
Umumnya disertai keringat banyak, kadang-kadang muntah, sebagian pasien
bahkan disertai kejang, seperti yang dialami almarhum Ricky Jo.
“Umumnya
kejang itu disebabkan oleh serangan irama jantung yang mematikan
(lethal arrhythmia), berupa fibrilasi ventricular,” katanya.
Serangan
jantung seperti itu disebut mematikan, karena kalau tidak ada tindakan
berupa pemberian kejut energi listrik lewat defibrillator dalam 10
menit, pasien bisa meninggal. Alatnya itu, umumnya ada di ruang gawat
darurat rumah sakit atau ambulans khusus. “Tapi di negara-negara maju,
malah ada di tempat-tempat umum semacam bandara atau stasiun kereta
api,” ujar Dr Munawar.
Sebagai tindakan pencegahan jika ada tanda-tanda serangan jantung, berikut tips dari ahli jantung, Muhammad Munawar PhD.
1. Jangan menunda-nunda, apalagi malah mengambil tindakan tak perlu seperti dikerok atau dipijat.
2.
Minum aspirin dengan dosis 100-320 mg segera. Kalau ada, berikan
tambahan obat antiplatelet yang kuat seperti clopidogrel (300 mg, atu 4
tablet) atau ticagrelor 180 mg. Orang-orang dengan risiko serangan
jantung tinggi hendaknya mempunya persediaan obat ini. Obat-obatan
nitrat tidak banyak menolong dibanding dengan obat-obat tersebut.
3.
Jangan minta pertolongan kepada teman, tetangga, atau dokter keluarga,
tetapi teleponlah langsung ke rumah sakit yang siap menangani pasien
serangan Jantung. Pastikan bahwa rumah sakit tersebut punya ambulans
(atau minta tolong ambulans 118). Siapkan nomor telepon penting ini di
ponsel Anda.
4. Pastikan pula rumah sakit yang dihubungi memiliki
fasilitas pemberian thrombolisis (bila serangan Jantung masih dalam
waktu kurang dari 3 jam) atau fasilitas kateterisasi jantung, dan
dokternya siap melakukan tindakan pemasangan ring/stent.
Monday, 25 March 2013
Thursday, 14 March 2013
Waspada, Sleep Apnea Picu Kematian Mendadak
Terkadang saat kita tertidur tengah malam, kita akan terbangun dengan
napas tersengal-sengal akibat kesulitan bernapas, dan bahkan sampai
membuat kita tersedak dan terbatuk-batuk saat bangun. Inilah yang sering
disebut dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA).
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan tertutupnya saluran pernapasan yang dapat menurunkan kadar oksigen tubuh dan meningkatkan tekanan darah.
Sewaktu kita tidur seluruh otot tubuh akan rileks, termasuk pangkal lidah yang akan jatuh ke belakang dan menutup jalan napas. Biasanya hal ini terjadi pada orang yang sering tidur terlentang. Hal ini juga yang menyebabkan orang tidur mendengkur.
Periode sleep apnea biasanya terjadi selama 10 detik. Jika penghentian napas terjadi lebih dari 10 detik, hal ini bisa mengakibatkan penurunan kadar oksigen sebanyak 4% dalam darah, sehingga secara langsung menyebabkan pengurangan transfer oksigen dan mengganggu fungsi organ tubuh.
Para peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA) mengamati partisipan yang menderita sleep apnea baik pria maupun wanita. Peneliti memfokuskan penelitian pada perbedaan gangguan otak antara pria dan wanita yang mengalami sleep apnea.
Paul Macey, salah satu peneliti dari UCLA mengatakan bahwa, wanita cenderung mendapat pengaruh yang lebih besar akibat sleep apnea daripada pria. Para wanita berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan otak dibandingkan pria yang memiliki gangguan tidur yang sama.
Secara detail, peneliti menyimpulkan bahwa sleep apnea dapat mempengaruhi bagian otak yang digunakan untuk mengambil keputusan dan mengatur mood. Wanita yang mengalami sleep apnea cenderung menunjukkan tingkat depresi yang lebih tinggi. “ Dokter harus mempertimbangkan bahwa sleep apnea mungkin lebih bermasalah pada wanita dan membutuhkan penanganan ekstra,” tambah Macey.
Pada kasus tertentu, sleep apnea dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel tubuh akibat minimnya kadar oksigen dalam tubuh. jika berlangsung dalam waktu lama, sleep apnea dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, depresi, gagal jantung, hingga kematian mendadak. (dan)
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan tertutupnya saluran pernapasan yang dapat menurunkan kadar oksigen tubuh dan meningkatkan tekanan darah.
Sewaktu kita tidur seluruh otot tubuh akan rileks, termasuk pangkal lidah yang akan jatuh ke belakang dan menutup jalan napas. Biasanya hal ini terjadi pada orang yang sering tidur terlentang. Hal ini juga yang menyebabkan orang tidur mendengkur.
Periode sleep apnea biasanya terjadi selama 10 detik. Jika penghentian napas terjadi lebih dari 10 detik, hal ini bisa mengakibatkan penurunan kadar oksigen sebanyak 4% dalam darah, sehingga secara langsung menyebabkan pengurangan transfer oksigen dan mengganggu fungsi organ tubuh.
Penyebab Sleep Apnea
Berikut beberapa hal yang dapat memicu sleep apnea, di antaranya:- Overweight atau kelebihan berat badan
- Tidur terlentang sehingga lidah jatuh dan menutupu saluran napas
- Saluran napas yang sempit akibat penumpukan lemak
- Amandel yang membesar, dan masih banyak lagi.
Wanita Berisiko Tinggi dibandingkan Pria
Berdasarkan studi yang baru-baru ini dilaporkan secara online dalam Sleep Journal, wanita yang mengalami sleep apnea berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan otak dibandingkan pria yang menderita sleep apnea.Para peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA) mengamati partisipan yang menderita sleep apnea baik pria maupun wanita. Peneliti memfokuskan penelitian pada perbedaan gangguan otak antara pria dan wanita yang mengalami sleep apnea.
Paul Macey, salah satu peneliti dari UCLA mengatakan bahwa, wanita cenderung mendapat pengaruh yang lebih besar akibat sleep apnea daripada pria. Para wanita berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan otak dibandingkan pria yang memiliki gangguan tidur yang sama.
Secara detail, peneliti menyimpulkan bahwa sleep apnea dapat mempengaruhi bagian otak yang digunakan untuk mengambil keputusan dan mengatur mood. Wanita yang mengalami sleep apnea cenderung menunjukkan tingkat depresi yang lebih tinggi. “ Dokter harus mempertimbangkan bahwa sleep apnea mungkin lebih bermasalah pada wanita dan membutuhkan penanganan ekstra,” tambah Macey.
Dampak Sleep Apnea bagi Kesehatan
Pada dasarnya sleep apnea adalah gangguan tidur biasa, karena hampir setiap orang pernah mengalaminya. Namun, perhatian khusus patut diberikan terhadap gangguan tidur yang satu ini agar tidak berujung pada gangguan kesehatan yang lebih parah.Pada kasus tertentu, sleep apnea dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel tubuh akibat minimnya kadar oksigen dalam tubuh. jika berlangsung dalam waktu lama, sleep apnea dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, depresi, gagal jantung, hingga kematian mendadak. (dan)
Subscribe to:
Posts (Atom)